Sistemtanam jajar legowo (jarwo) merupakan sistem tanam yang memperhatikan larikan tanaman dan merupakan tanam berselang seling antara dua atau lebih baris tanaman padi dan satu baris kosong. Tujuannya agar populasi tanaman per satuan luas dapat dipertahankan bahkan dapat ditingkatkan. Pola tanam legowo menurut bahasa Jawa berasal dari kata
Sistem Jajar legowo adalah rekayasa teknologi yang digunakan untuk meningkatkan produktivitas padi di Indonesia dengan cara penanaman dua atau lebih baris tanaman padi dan satu baris kosong. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh penggunaan sistem tanam jajar legowo 21 dan 61 terhadap hasil produksi padi varietas inpari 37 dan perkembangan gulma di pertanaman padi kabupaten sidrap, Sulawesi Selatan. Penelitian ini dilaksanakan di IP2TP Loka Penelitian Penyakit Tungro, kabupaten sidrap sulawesi selatan berlangsung pada Januari โ April 2022. Parameter yang diamati meliputi jumlah anakan produktif, total berat gabah per rumpun, panjang malai dan bobot ubinan. Metode yang digunakan rancangan acak kelompok. Faktor pertama sistem tanam jajar legowo 2 1 dan faktor ke dua jajar legowo 61. Analisis gulma dengan menghitung kerapatan mutlak, kerapatan nisbi, frekuensi mutlak, frekuensi nisbi, nilai penting, Summed Dominance Ratio SDR, Indeks Margalef, Indeks Shanon-Wiener, Indeks Evennes, indeks dominansi dan Indeks Sorensen.. Hasil menunjukkan Sistem tanam jajar legowo 21 unggul disetiap variabel pengamatan pada varietas Inpari 37 dan tidak terdapat perbedaan antara sistem tanam jajar legowo 21 dan 61 terhadap indeks kekayaan jenis, keanekaragaman, kemerataan, dominansi dan kesamaan jenis gulma pada dua sistem tanam padi. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free H a l . 1 10 Artikel dengan akses terbuka di bawah lisensi CC BY PENGARUH SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO TERHADAP HASIL PADI DAN KEBERADAAN GULMA DI SIDRAP SULAWESI SELATAN The Effect of Jajar Legowo System on Rice Production and the Existence of Weeds in Sidrap South Sulawesi Firmansyah* dan Muhammad Haiqal Pusat Riset Tanaman Pangan, Badan Riset Inovasi Nasional Cibinong Science Center- Botanical Garden, Jl. Raya Jakarta-Bogor KM. 46. Cibinong, Bogor regency, Jawa Barat 16911 *E-mail firm014 ABSTRAK Sistem Jajar legowo adalah rekayasa teknologi yang digunakan untuk meningkatkan produktivitas padi di Indonesia dengan cara penanaman dua atau lebih baris tanaman padi dan satu baris kosong. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh penggunaan sistem tanam jajar legowo 21 dan 61 terhadap hasil produksi padi varietas inpari 37 dan perkembangan gulma di pertanaman padi kabupaten sidrap, Sulawesi Selatan. Penelitian ini dilaksanakan di IP2TP Loka Penelitian Penyakit Tungro, kabupaten sidrap sulawesi selatan berlangsung pada Januari โ April 2022. Parameter yang diamati meliputi jumlah anakan produktif, total berat gabah per rumpun, panjang malai dan bobot ubinan. Metode yang digunakan rancangan acak kelompok. Faktor pertama sistem tanam jajar legowo 2 1 dan faktor ke dua jajar legowo 61. Analisis gulma dengan menghitung kerapatan mutlak, kerapatan nisbi, frekuensi mutlak, frekuensi nisbi, nilai penting, Summed Dominance Ratio SDR, Indeks Margalef, Indeks Shanon-Wiener, Indeks Evennes, indeks dominansi dan Indeks Sorensen. Hasil menunjukkan Sistem tanam jajar legowo 21 unggul disetiap variabel pengamatan pada varietas Inpari 37 dan tidak terdapat perbedaan antara sistem tanam jajar legowo 21 dan 61 terhadap indeks kekayaan jenis, keanekaragaman, kemerataan, dominansi dan kesamaan jenis gulma pada dua sistem tanam padi. Kata kunci Gulma; Hasil; Jajar legowo; Padi. ABSTRACT The Jajar legowo system is a technological engineering used to increase rice productivity in Indonesia by planting two or more rows of rice plants and one empty row. This study aims to measure the effect of using jajar legowo 21 and 61 cropping system on the yield of Inpari 37 rice production and the development of weeds in the rice plantations of Sidrap Regency, South Sulawesi. This research was conducted at IP2TP, Tungro Disease Research Station, Sidrap Regency, South Sulawesi, which took place from January to April 2022. The parameters observed included the number of productive tillers, total weight of grain per clump, panicle length and tile weight. The method used was a randomized block design. The first factor is the row legowo 21 planting system and the second factor is the row legowo 61 planting system. Weed analysis by calculating absolute density, relative density, absolute frequency, relative frequency, significance value, Summed Dominance Ratio SDR, Margalef Index, Shanon-Wiener Index, Evennes Index, dominance index and Sorensen Index. The results showed that the jajar legowo 21 planting system was superior in each observation variable on the Inpari 37 variety and there was no difference between the jajar legowo 21 and 61 planting systems on the Margalef Index, Shanon-Wiener Index, Evennes Index, dominance index and Sorensen weed species in the two systems. rice planting. Keywords Jajar legowo; Rice; Weeds; Yield Firmansyah dan Muhammad Haiqal. 2022. Pengaruh Sistem Tanam Jajar Legowo Terhadap Hasil Padi dan Keberadaan Gulma di Sidrap Sulawesi Selatan. Plantklopedia Jurnal Sains dan Teknologi Pertanian. Vol. 2 2 H a l . 2 10 Artikel dengan akses terbuka di bawah lisensi CC BY PENDAHULUAN Salah satu upaya peningkatan produktivitas padi di Indonesia dengan menggunakan rekayasa teknologi untuk mendapatkan penambahan populasi pertanaman. Sistem tanam jajar legowo dilakukan dengan mengatur jarak tanam antar rumpun dan antar barisan sehingga terjadi pemadatan rumpun padi dalam barisan. Selain itu jarak antar barisan lebih lebar sehingga rumpun padi yang berada dibarisan pinggir memperoleh manfaat sebagai border effect atau tanaman pinggir Julistia, 2013. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi yang berada dipinggir memberikan hasil produksi dan kualitas gabah yang lebih tinggi dibanding tanaman padi yang berada di barisan tengah. Hal ini disebabkan karena tanaman yang berada dipinggir akan memperoleh intensitas sinar matahari yang lebih banyak Karokaro et al. 2015; Terkelin 2021 dan mudahnya difusi gas CO2 untuk fotosintesis Lin et al., 2009. Penggunaan sistem tanam yang tepat dapat memberikan banyak cahaya matahari pada bagian atas tanaman dan memanfaatkan lebih banyak unsur hara pada pertumbuhan bagian bawah tanaman sehingga diharapkan dapat meningkatkan produksi tanaman Hatta, 2011. Sistem jajar legowo lebih memudahkan dalam pengendalian gulma dan hama/penyakit, penggunaan pupuk lebih efektifdan adanya ruang kosong untuk pengaturan saluran air Amiroh et al, 2021. Di sisi lain, penggunaan jarak tanam yang lebih lebar dan didukung oleh pengaturan air yang macak-macak atau basah, maka dapat memberikan ruang terhadap pertumbuhan gulma. Kehadiran gulma disekitar tanaman padi dapat menimbulkan persaingan dalam memanfaatkan faktor tumbuh yang tersedia seperti cahaya matahari, unsur hara dan faktor-faktor tumbuh lain yang dibutuhkan dalam proses tumbuh dan berkembang Irwansyah,et al 2017 Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh penggunaan sistem tanam jajar legowo 21 dan 61 terhadap hasil produksi padi varietas inpari 37 dan perkembangan gulma di pertanaman padi. BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di IP2TP Loka Penelitian Penyakit Tungro, kabupaten sidrap sulawesi selatan berlangsung pada bulan Januari โ April 2022. Metode Metode menggunakan rancangan acak kelompok RAK, sebagai faktor pertama sistem tanam jajar legowo 21 dan faktor ke dua jajar legowo 61 dengan jarak tanam masing-masing 25x12,5x50 cm yang diulang sebanyak 3 kali. Varietas yang digunakan adalah inpari 37 Lanrang dengan dosis pupuk yang digunakan NPK 62,5 kg/ha, Urea 31,25 kg/ha, ZA 25 kg/ha dan pupuk organik 7 kg/ha. Parameter hasil yang diamati meliputi jumlah anakan produktif, total berat gabah per rumpun, panjang malai dan bobot ubinan yang diambil pada plot berukuran 2,5 x2,5. Pengambilan sampel gulma dilakukan pada saat fase vegetatif di Firmansyah dan Muhammad Haiqal. 2022. Pengaruh Sistem Tanam Jajar Legowo Terhadap Hasil Padi dan Keberadaan Gulma di Sidrap Sulawesi Selatan. Plantklopedia Jurnal Sains dan Teknologi Pertanian. Vol. 2 2 H a l . 3 10 Artikel dengan akses terbuka di bawah lisensi CC BY pertanaman padi dengan menggunakan metode kuadrat dengan luas 1x1 m2 diambil sebanyak 5 kali sehingga total luas plot keseluruhan 25 m2 untuk setiap sistem tanam. Analisis Data Data hasil dianalisis menggunakan analisis sidik ragam ANOVA, berdasarkan uji F ฮฑ=5%. Apabila uji F berbeda nyata, dilanjutkan menggunakan uji DMRT Duncan Multiple Range Test pada taraf kepercayaan 95% menggunakan program SAS Statistical Analysis System 9,0 for windows. Gulma yang didapatkan diidentifikasi dan dianalisis dengan menghitung kerapatan mutlak, kerapatan nisbi, frekuensi mutlak, frekuensi nisbi, nilai penting dan Summed Dominance Ratio SDR berdasarkan Sembodo 2010 menggunakan rumus sebagai berikut Kerapatan Gulma Kerapatan berhubungan dengan populasi gulma pada setiap plot. Gulma dipilih berdasarkan jenisnya yang ada diplot tersebut dan kemudian dihitung jumlah gulma. ๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๓ฐ๎๎๓ฐ ๏ ๏ ๏ ณ๏ ซ๏ ช๏ ๏ ฆ๎๏ ฑ๏ ๏ ฒ๏ ณ๎๏ จ๏ ฃ๏ ฌ๏ ง๏ ฑ๎๏ ฅ๏ ณ๏ ช๏ ซ๏ ๏ ๏จ๏๏ฆ๎๏บ๏ฅ๏๏ ๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๓ฐ๎๎๓ฐ ๏ ๎ดญ๎ต๎ต๎ดฝ๎ต๎ดฝ๎ต๎ดฝ๎ต๎๎ต๎ต๎ต๎ต๎ดฝ๎ต๎๎ต๎ต๎ต๎ต ๎ต๎๎ต๎ต๎ต๎ต๎ต๎ต๎ต๎ต๎ดฌ๎ต๎ต๎ต๎ดฝ๎ต๎๎ต๎ต๎ต๎ดฝ๎ต๎ดฝ๎ต๎ดฝ๎ต๎๎ต๎ต๎ต๎ต๎ดฝ๎ต๎๎ต๎ต๎ดฝ๎ต๎ต๎๎ต๎ต๎ต๎ต ๎ต๎ต๎ฅณ๎ฅฒ๎ฅฒ๎ฆจ Frekuensi Gulma Frekuensi gulma pada plot memuat suatu jenis gulma tertentu dari sejumlah plot ๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๓ฐ๎๎๓ฐ๎๏ ๎ดฌ๎ต๎ต๎ต๎ดฝ๎ต๎๎ต๎ต๎ต๎ดฝ๎ต๎๎ดฟ๎ต๎ต๎ต๎ต๎ต๎๎ต๎ดฝ๎ต๎ต๎๎ต๎ต๎ต๎ต๎ดฝ๎ต๎๎ต๎ต๎ต๎ต ๎ต๎๎ต๎ต๎ต๎ต๎ดฝ๎๎ต๎ต๎ต๎ต๎ต๎ต๎ต๎ต๎ต๎ต๎ต๎ดฝ๎ต๎๎ต๎ต๎ต๎ดฝ๎ต๎๎ดฟ๎ต๎ต๎ต๎ต๎ต ๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๓ฐ๎๎๓ฐ ๏ ๏ฟ๏ฅ๏๏๏จ๏๏ก๏ฆ๏๎๏ ๏จ๏ง๏๏๏๎๏๏๏ก๏๏ฆ๎๏ง๏๏ฅ๏ง๏๏ก๏ง๏จ๏๏จ๏ ๏๏๏๎๏๏ฅ๏๏๏จ๏๏ก๏ฆ๏๎๎๏ ๏จ๏ง๏๏๏๎๏ฆ๏จ๏๏ง๏จ๎๏๏๏ก๏๏ฆ๎ต๎ฅณ๎ฅฒ๎ฅฒ๎ฆจ Indeks Nilai Penting Gulma Indeks nilai penting gulma adalah jumlah antara kerapatan nisbi gulma dan frekuensi nisbi gulma Berikut rumusnya INP = Kerapatan nisbi gulma + Frekuensi nisbi gulma. Summed Dominance Ratio SDR Nilai SDR dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut ๎ดต๎ต๎ต๎ต๎ต๎ต๎๎ดฆ๎ต๎ต๎ต ๎ต๎ดฝ๎ต๎ดฟ๎ต๎๎ดด๎ดฝ๎ต๎ต ๎ต๎๓ฐ๎ดต๎ดฆ๎ดด๓ฐ ๏ ๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎ฅด Firmansyah dan Muhammad Haiqal. 2022. Pengaruh Sistem Tanam Jajar Legowo Terhadap Hasil Padi dan Keberadaan Gulma di Sidrap Sulawesi Selatan. Plantklopedia Jurnal Sains dan Teknologi Pertanian. Vol. 2 2 H a l . 4 10 Artikel dengan akses terbuka di bawah lisensi CC BY Indeks Kekayaan jenis Margalef ๎ ๏ ๎๏ ๎ฅณ๎ดฎ๎ต๎๓ฐ๎ดฐ๓ฐ Keterangan R = indeks kekayaan jenis S = jumlah total jenis suatu habitat N= jumlah total individu dalam suatu habitat Besarnya indeks kekayaan jenis margalef adalah sebagai berikut R R >4 = menunjukkan tingkat kekayaan jenis yang Sedang R > 4 = Menunjukkan tingkat kekayaan jenis yang tinggi Indeks keanekaragaman Shannon-Wiener Indeks keanekaragaman spesies tanaman pada setiap taman dihitung menggunakan rumus Shannon-Wiener Shannon-Wiener, 1949 ๎๎ฌข ๏๏๎ดฒ๎ต ๎๎๎ดฒ๎ต ๏ก๏๏ ๏Besarnya indeks keanekaragaman jenis menurut Shannon-Wiener adalah sebagai berikut a. Nilai H'>3 menunjukan bahwa keanekaan jenis melimpah tinggi dengan kekayaan jumlah individu yang tinggi. b. Nilai H' diantara 1 dan 3 1โคH'โค3 menunjukan bahwa keanekaan jenis sedang. c. Nilai H'โค1 menunjukan bahwa keanekaan jenis sedikit atau rendah. Indeks Kemerataan Evennes Indeks kemerataan Jenis Simpson Evenness Simpson. ๎ ๏ ๎๎ฌข๎๎๎๎ Keterangan Hโ = Indeks Keragaman Shannon-Wiener S = Jumlah Spesies E = indeks kemerataan Evenness Kriteria nilai Indeks Kemerataan jenis adalah sebagai berikut E E > 1 tingkat kemerataan jenis sedang E > 1 tingkat kemerataan jenis tinggi Firmansyah dan Muhammad Haiqal. 2022. Pengaruh Sistem Tanam Jajar Legowo Terhadap Hasil Padi dan Keberadaan Gulma di Sidrap Sulawesi Selatan. Plantklopedia Jurnal Sains dan Teknologi Pertanian. Vol. 2 2 H a l . 5 10 Artikel dengan akses terbuka di bawah lisensi CC BY Indeks Dominansi Indeks Dominansi dihitung dengan menggunakan rumus indeks dominansi dari Simpson Odum, 1996. ๎ดซ๎ดฆ ๏๎๏๓ฐ๎ต๎ต ๎ดฐ๓ฐ๎ฅพ Keterangan ID = Indeks Dominansi Simpson ni= Jumlah Individu tiap spesies N = Jumlah Individu seluruh spesies Indeks dominansi berkisar antara 0 sampai 1, semakin kecil nilai indeks dominansi menunjukan bahwa tidak ada spesies yang mendominsi sebaliknya semakin besar dominansi maka menunjukkan ada spesies tertentu Odum, 1996. Kriteria indeks dominasi Menurut Simpson 1949 adalah 0 50% terdapat pada pada sistem jajar legowo 21 yaitu 51,34 % sedangkan pada jajar 6,46 a5,42 a4,80 5,00 5,20 5,40 5,60 5,80 6,00 6,20 6,40 6,60Legowo 21Legowo 61 Firmansyah dan Muhammad Haiqal. 2022. Pengaruh Sistem Tanam Jajar Legowo Terhadap Hasil Padi dan Keberadaan Gulma di Sidrap Sulawesi Selatan. Plantklopedia Jurnal Sains dan Teknologi Pertanian. Vol. 2 2 H a l . 8 10 Artikel dengan akses terbuka di bawah lisensi CC BY legowo 61 sebesar 39,59 % dan diikuti pada jenis Monochoria vaginalis sebesar 33,18%. Hal ini sejalan dengan nilai indeks dominansi Simpson gambar 2 dengan 0,57 pada sistem jajar legowo 21 dan 0,46 pada sistem jajar legowo 61. Menurut Simpson 1949 dalam Odum 1996 nilai ID diatas 0,5 berarti terdapat gulma yang mendominasi dalam satu arel pertanaman. Gambar 2. Indeks Kekayaan Jenis, Keanekaragaman, Kemerataan, Dominansi Dan Kesamaan Jenis Gulma Pada Dua Sistem Tanam Padi Gulma Cyperus difformis merupakan salah satu jenis gulma yang banyak ditemukan pada lokasi penelitian karena memiliki pola penyebaran yang luas pada lahan pertanaman. Distribusi yang luas dipengaruhi oleh kemampuan Teki dalam berkembang biak. Organ perbanyakan Teki dapat berasal dari biji ataupun umbi. Antar umbi yang berasal dari satu individu dihubungkan dengan sulur-sulur. Sembodo 2010 menyatakan bahwa pada tanah yang gembur dan subur, perkembangan umbi Teki sangat cepat. Keberadaan gulma disekitar pertanaman merupakan salah satu masalah penting dalam budidaya tanaman, khususnya dalam hal peningkatan produksi Pertiwi and Arsyad, 2018. Berdasarkan indeks kekayaan jenis dan keanekargaman pada dua sistem tanam masing-masing tergolong rendah dengan indeks kemerataan sedang Gambar 2. Kekayaan jenis dan Keragaman jenis gulma pada dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu keberadaan unsur hara di dalam tanah dan keadaan lingkungan meliputi suhu, kelembaban, intensitas cahaya dan kecepatan angin Murtilaksono et al., 2022. Berdasarkan Indeks kesamaan jenis Sorenson terdapat kesamaan species gulma pada sistem jajar legowo 21 dan 61 dengan nilai 91%. Semakin mendekati angka 100 nilai indek kesamaan jenis semakin tinggi. Berdasarkan hasil identifikasi terdapat penambahan gulma Leptochloa chinensis pada sistem lego 61, akan tetapi semua jenis gulma apabila dibandingkan dengan sistem lego 21 sama. Pengendalian gulma secara kultur teknis menjadi salah satu alternatif didalam menekan pertumbuhan gulma pada padi sawah. Metode yang digunakan salah satunya adalah dengan penggenangan. Kondisi tanah yang tergenang menciptakan suasana anaerob, sehinga perkecambahan biji gulma dapat dihambat Hoesain et al., 2019. 0,72 0,790,54 0,570,910,740,950,53 0,460,910,000,100,200,300,400,500,600,700,800,901,00Indeks kekayaanjenis MargalefRindekskeanekaragamanshannon-wienerH'IndekskemerataanEveness EIndeks dominasiID Indeks kesamaanjenis SorensonSlegowo 21legowo 61 Firmansyah dan Muhammad Haiqal. 2022. Pengaruh Sistem Tanam Jajar Legowo Terhadap Hasil Padi dan Keberadaan Gulma di Sidrap Sulawesi Selatan. Plantklopedia Jurnal Sains dan Teknologi Pertanian. Vol. 2 2 H a l . 9 10 Artikel dengan akses terbuka di bawah lisensi CC BY KESIMPULAN Sistem tanam jajar legowo 21 memberikan hasil yang terbaik terhadap jumlah anakan produktif, total berat gabah per rumpun, panjang malai dan bobot ubinan pada varietas Inpari 37. Tidak terdapat perbedaan antara sistem tanam jajar legowo 21 dan 61 terhadap indeks kekayaan jenis, keanekaragaman, kemerataan, dominansi dan kesamaan jenis gulma pada dua sistem tanam yang mendominasi pada kedua sistem tanam yaitu dari golongan Teki dengan species Cyperus difformis. UCAPAN TERIMA KASIH Kepada Dr. Sumarni Panikkai, SP., Tim peneliti Loka Penelitian Penyakit Tungro dan PT Dahliah Duta Utama. DAFTAR PUSTAKA Amiroh, A., Azis, Istiqomah, I., 2021. Pengaruh Kombinasi Macam Varietas dan Pupuk Kimia Majemuk Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi Oryza sativa L. Pada Penanaman Sistem Jajar Legowo. AGRORADIX J. Ilmu Pertan. 5, 11โ18. Hatta, M., 2011. Pengaruh tipe jarak tanam terhadap anakan, komponen hasil, dan hasil dua varietas padi pada metode SRI. J. Floratek 6, 104โ113. Hoesain, M., Hasjim, S., Widodo, N., Harsita, 2019. Analisis Nilai Penting Gulma Pada Tanaman Padi Dalam Rangka Pemilihan Pengendalian Ramah Lingkungan. AGRIMETA J. Pertan. Berbas. Keseimbangan Ekosist. 9. Irwansyah, irwansyah; Bhaidawi, Bhaidawi; Yusuf, M., 2017. Pengaruh Pola Tanam Terhadap Pertumbuhan Gulma dan Komponen Produksi Tanaman Padi Sawah Oryza sativa L.. J. Agrium 14, 9โ17. Julistia, B., 2013. Sistem Tanam Padi Jajar Legowo P. Rima, S. Endang, & Meilin Araz eds.. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi. Karokaro, S., Rogi, Runtunuwu, Tumewu, P., 2015. Pengaturan Jarak Tanam Padi Oryza Sativa L. Pada Sistem Tanam Jajar Legowo, in Cocos. Kurniawan, I., Kristina, L., Awiyantini, R., 2021. Pengaruh Model Jarak Tanam Jajar Legowo terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi Oryza sativa Varietas IPB 3S. Daun J. Ilm. Pertan. dan Kehutan. 8, 98โ109. Kusmana, Istomo, I., Hilwan, 2021. Penuntun praktikum ekologi hutan. PT Penerbit IPB Press. Lin, X., Zhu, D., Chen, H., Zhang, Y., 2009. Effects of plant density and nitrogen application rate on grain yield and nitrogen uptake of super hybrid rice. Rice Sci. 16, 138โ142. Firmansyah dan Muhammad Haiqal. 2022. Pengaruh Sistem Tanam Jajar Legowo Terhadap Hasil Padi dan Keberadaan Gulma di Sidrap Sulawesi Selatan. Plantklopedia Jurnal Sains dan Teknologi Pertanian. Vol. 2 2 H a l . 10 10 Artikel dengan akses terbuka di bawah lisensi CC BY Masdar, M., Kasim, M., Rusman, B., Hakim, N., Helmi, H., 2006. Tingkat hasil dan komponen hasil Sistem Intensifikasi Padi SRI tanpa pupuk organik di daerah curah hujan tinggi. J. Ilmu-Ilmu Pertan. Indones. 8, 126โ131. Murtilaksono, A., Hasanah, F., Septiawan, Ifan, E., Fitrianingsih, N., Lestari, Meilina, A., 2022. Pengaruh Sebelum dan Setelah Pemberian Pupuk Limbah Udang pada Tanaman Bawang Daun Allium fistulosum L. terhadap Kehadiran Gulma. J. Ilm. Inov. 22, 16โ23. Odum, 1996. Scales of ecological engineering. Ecol. Eng. Permana, S., 1995. Teknologi usahatani mina padi azolla dengan cara tanam jajar legowo. Mimb. Saresehan Sist. Usahatani Berbas. Padi di Jawa Tengah. BPTP Ung. Pertiwi, Arsyad, M., 2018. Keanekaragaman dan dominansi gulma pada pertanaman jagung di lahan kering Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato. Perbal J. Pertan. Berkelanjutan 6, 31โ39. Saputro, Supriyono, S., 2017. Teknologi Sistem Jajar Legowo 2 1 Dan Pupuk Hayati Bacillus Plus Pada Tanaman Padi, in Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS. pp. 43โ48. Sembodo, 2010. Gulma dan pengelolaannya. Graha Ilmu. Yogyakarta 166. Shannon-Wiener, Weaver, W., Weater, 1949. The mathematical theory of communication. Math. Theory Commun. EUA Univ. Illinois Press. Urbana. Simpson, 1949. Measurement of diversity. Nature 163, 688. Suparyono, S., 2009. Padi Hibrida Mendukung Swasembada Laju Pertumbuhan Vs Laju Peningkatan Produksi Kebutuhan Pangan. Diakses dhttp. Terkelin, P., 2021. Kajian Sistem Jajar Legowo dan Penambahan Abu Sekam Padi Terhadap Intensitas Serangan Hama Penggerak Batang. AgriHumanis J. Agric. Hum. Resour. Dev. Stud. 2, 95โ108. Widaryanto, E., Zaini, 2021. Teknologi Pengendalian Gulma. Universitas Brawijaya Press. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication. Aditya MurtilaksonoFatiatul HasanahRuli Ardi SeptiawanAnggi MeilinaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis spesies gulma yang tumbuh dan jenis spesies gulma yang dominan tumbuh pada lahan budidaya tanaman bawang daun sebelum dan setelah pemberian pupuk limbang udang. Metode pengambilan sampel yaitu dengan metode acak menggunakan metode petak kuadrat dengan ukuran 1 x 1 m sebanyak 20 sampel sebelum dan setelah pemberian pupuk limbah udang. Paramater pengamatan yaitu menghitung jumlah spesies gulma dan nama spesies gulma. Data yang diperoleh di lapangan kemudian diolah untuk mengetahui nilai Summed Dominance Ratio SDR, Indeks Margalef, Indeks Shanon-Wiener, Indeks Evennes dan Indeks Sorensen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spesies gulma sebelum pemberian pupuk limbah udang pada tanaman bawang daun sebanyak 21 spesies dengan spesies gulma dominan yaitu Portulaca oleracea dengan nilai Summed Dominance Ratio sebesar Spesies gulma sebelum pemberian pupuk limbah udang pada tanaman bawang daun sebanyak 24 spesies dengan spesies gulma dominan yaitu cyperus compressus dengan nilai Summed Dominance Ratio sebesar Indeks Margalef sebelum pemberian pupuk limbah udang yaitu dan setelah pemberian pupuk limbah udang yaitu Indeks Shanon-Wiener sebelum pemberian pupuk limbah udang yaitu dan setelah pemberian pupuk limbah udang yaitu Indeks Evennes sebelum pemberian pupuk limbah udang yaitu dan setelah pemberian pupuk limbah udang yaitu dan Indeks Sorensen yaitu 84% Ana AmirohMuhammad Abdul AzisIstiqomah IstiqomahPadi Oryza sativa L. merupakan tanaman pangan yang menjadi bahan makanan pokok. Kebutuhan akan terus meningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk yang lebih cepat. Salah satu hal yang menjadi perhatian untuk peningkatan produksi adalah kebutuhan unsur hara pada tanaman. Oleh karena itu penelitian mengenai macam varietas dan pupuk kimia majemuk sangat penting untuk dilakukan, tujuan penelitian adalah mempelajari pengaruh macam varietas dan pupuk kimia majemuk yang tepat sehingga dapat meningkatkan produksi tananam padi Orzya sativa L.. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pelangwot, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan pada bulan february-Mei tahun 2021. Penelitian ini dilakukan dengan metode Rancangan Acak Kelompok RAK Faktorial, yang terdiri dari 2 faktor dan setiap faktor terdiri dari 3 level dengan 3 kali ulangan yaitu faktor pertama macam varietas padi Inpari 32, Mekongga, Sunggal. Faktor kedua macam pupuk kimia majemuk control, phonska dan mutiara. Data hasil pengamatan dari setiap parameter pada setiap pengamatan dianalisa dengan uji Fisher uji F 5% dan 1% jika terdapat perbedaan nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil BNT 5%. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa varietas Sunggal dan pupuk kimia majemuk Mutiara menghasilkan nilai yang terbaik dibandingkan dengan perlakuan KurniawanLia KristinaRuly AwiyantiniEfforts to increase agricultural production can be made by using new high-yielding varieties and modifications to plant spacing. IPB 3S rice variety is a new type of rice variety with a yield potential of 7-8 tons/hectare and panicle length, grain weight per panicle, and higher grain weight than the Ciherang variety. This study is an experimental study using a Randomized Block Design RAK consisting of three treatments plus one control without treatment with three replications. The data obtained were analyzed by analysis of variance using the F test, according to the experimental design used, then tested with Duncan's Multiple Range Test DMRT or Duncan's Test to determine the difference between each treatment with an error rate of 5%. The treatments in this study were P0 Distance for Planting Tiles, P1 Distance for Planting Jajar Legowo 21, P2 Distance for Planting Jajar Legowo 31; and P3 Jajar Legowo Planting Distance 41. The results showed that the plant spacing treatment of jajar legowo did not affect plant height and the number of tillers, except for the number of tillers at 55 DAP. However, it significantly affects panicle length and dry grain yield. The 21 row spacing of legowo indicates the highest TerkelinKajian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa sistem tanam jajar legowo yang dikombinasikan dengan penambahan abu sekam pada saat pemupukan terhadap intensitas serangan hama penggerek batang padi Scirpophaga innotata Wlk. dan hasil pada tanaman padi Oryza sativa L.. Pengkajian dilaksanakan di lahan praktek di BBPP Batangkaluku โ Kabupaten Gowa - Provinsi Sulawesi Selatan pada periode bulan Juni s/d September 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok RAK faktorial yang terdiri atas 2 faktor dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah tiga jenis sistem tanam jajar legowo P yaitu sistem 21, sistem 41 tipe 1, dan sistem 41 tipe 2, dan faktor kedua adalah tiga taraf pemberian abu sekam padi yaitu tanpa pemberian abu sekam padi B0, pemberian 1 ton abu sekam padi B1, dan pemberian 2 ton abu sekam padi B2. Dari hasil analisis data diperoleh bahwa Intensitas serangan Scirpophaga innotata Wlk pada tanaman padi cenderung dalam kategori serangan ringan 0-25%, dan tidak berbeda nyata pada semua perlakuan, jumlah rata-rata anakan tertinggi diperoleh pada perlakuan P1B0 saat umur tanaman padi 12 MST yaitu yaitu anakan, sedangkan untuk tinggi tanaman, rata-rata tinggi tanaman tertinggi diperoleh pada perlakuan P2B0 yaitu 85,14 cm. Berat butir gabah per 1000 butir teringgi diperoleh pada perlakuan sistem jajar legowo 21 dengan perlakuan pemberian abu sekam padi sebanyak 1 ton/ha P1B2 yaitu g. Hasil panen ubinan tertinggi diperoleh pada pada perlakuan sistem jajar legowo 41 tipe 1 dengan perlakuan pemberian abu sekam padi sebanyak 2 ton/ha P2B2 yaitu ton/ha Drawana PertiwiMuh ArsyadGulma adalah salah satu Organisme Pengganggu Tanaman OPT atau jasad pengganggu tanaman. Gulma dapat tumbuh disekitar tanaman, termasuk tanaman jagung. Penelitian ini bertujuan 1 Untuk mengetahui gulma yang mendominasi pertanaman jagung di Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, 2 Untuk mengetahui indeks keanekaragaman gulma yang tumbuh pada areal pertanaman jagung. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dan metode purposive sampling penentuan lokasi penelitian dan sampel secara sengaja yang berdasarkan pada tingkat adopsi petani dalam pengendalian gulma di pertanaman jagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai SDR tertinggi pada pertanaman jagung umur 45 HST terdapat pada Rumput Kusa-Kusa Echinochloa colonum yaitu 33 %. Sedangkan Nilai SDR tertinggi pada pertanaman jagung umur 55 HST terdapat pada Teki Cyperus rotundus yaitu 51 %. Indeks Keanekaragaman Hโ pada lahan pertanaman jagung umur 45 HST yaitu 1,631 dan lahan pertanaman jagung umur 55 HST yaitu 1,763 yang berarti Hโ tergolong sedang 1
Herbisidaini sudah terbukti dapat mengendalikan secara efektif gulma-gulma yang sering terdapat pada areal padi sawah seperti eceng, wewehan, genjer, semanggi dan lain-lain. Herbisida Setoff 20 WG cukup disemprotkan sekali selama musim tanam, pada saat padi berumur 2 - 6 hari setelah pindah tanam.
๏ปฟMuara Tebo - Beberapa pendapat manyatakan bahwa istilah Legowo bersumber dari bahasa Jawa, yaitu luas โLegoโ dan panjang โDowoโ. Istilah tersebut kemudian diadopsi dan diterapkan pada sistem tanam padi sawah sejak tahun 1996, yaitu dengan adanya lorong yang luas pada tanaman padi serta memanjang sepanjang barisan tanaman. Inilah yang menjadi dasar mengapa Legowo di terapkan sebagai sistem tanam padi yaitu agar pertumbuhan dan hasil padi yang berada di pinggir biasanya akan lebih baik daripada yang terletak di tengah pertanaman, mempermudah petani dalam pemeliharaan mulai dari pemupukan, penyiangan, penyemprotan juga pengamatan dan meningkatkan jumlah rumpun dalam lahan yang sama. Sistem tanam padi jajar legowo kini semakin terkenal dan meluas dan termasuk salah satu dari komponen teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu PTT padi sawah yang terus di galakan untuk mendukung target produksi. Sistem tanam padi jajar legowo, memiliki variasi antara lain legowo 2 1, 3 1, 4 1, dan 5 1. Berdasarkan hasil penelitian jenis legowo yang direkomendasikan adalah yang menggunakan legowo 2 1. Jarak tanam disesuaikan dengan kondisi lahan dan kesuburan tanah di masing-masing lokasi berdasarkan uji tanah. Pada lahan yang sangat subur memakai jarak tanam antarbarisan 25 cm, dalam barisan 12,5 cm, dan antarlegowo 50 cm. Pada lahan yang kuran subur jarak tanam lebih lebar, yaitu antarbarisan 30 cm, dalam barisan 15 cm, dan antarlegowo 40 cm, atau bisa juga dengan antar barisan 20 cm dalam barisan 20 cm dan antar legowo 40 cm. Kelebihan sistem tanam jajar legowo yang variasi 2 1 adalah populasi/ rumpun tanaman akan bertambah sekitar 30%. Seluruh barisan padi berada di pinggir, maka penyinaran matahari optimal Sirkulasi udara akan lebih lancar dan optimal, sehingga mengrangi resiko penyakit akibat jamur dan bakteri yang menghedaki kelembaban tinggi seperti Kresek Hawar Daun Bakteri. Mudah dalam pemeliharaan khususnya pemupukan, penyiangan, dan perawatan megendalikan hama tikus, Meningkatkan produktivitas 7 - 15%. Syarat agar lahan dapat ditanam dengan sistem jajar legowo 2 1 adalah Lahan tak terasering, jika bertera kemiringan lahan kurang dari 25 % dengan petakan minimal 3 meter, Dosis pemupukan sebaiknya ditambah 10 - 20 % dari tanam pedi biasa/ tegel Usahakan barisan searah sinar matahari, gunakan bibit mudah untuk memperbanyak anakan. Masalah umum sulitnya jajar legowo dikembangkan hingga saat ini adalah pola pikir/ mainset petani yang kurang paham, seperti dengan tanam padi jajar legowo 2 1 akan mengurangi jumlah rumpun, padahal sebaliknya Jarak terlalu rapat antar tanaman dapat menurunkan anakan, padahal jarak legowo cukup luas untuk anakan berkembang. Tenaga tanam yang belum bepengalaman, hal ini terjadi karena belum terbiasanya para tenaga tanam. Solusinya dapat dilakukan dengan cara menggunakan caplak khusus legowo, sehingga mempermudah tenaga tanam. Persentase Peningkatan Populasi Sistem Tanam Jajar Legowo Tipe Jajar legowo itu bukan cuman satu tetapi ada beberapa tipe yaitu Jajar legowo 2 1, Jajar legowo 3 1, Jajar legowo 4 1, Jajar legowo 5 1, Jajar legowo 6 1. Dari masing - masing tipe jajar legowo itu penambahan/ peningkatan populasinya tidak sama yaitu sebagai berikut ; Jajar legowo 2 1 peningkatan populasinya adalah 100 % X 11 + 2 = 30 % Jajar legowo 3 1 peningkatan populasinya adalah 100 % X 1 1 + 3 = 25 % Jajar legowo 4 1 peningkatan populasinya adalah 100 % X 1 1 + 4 = 20 % Jajar legowo 5 1 peningkatan populasinya adalah 100 % X 1 1 + 5 = 16,6 % Jajar legowo 6 1 peningkatan populasinya adalah 100 % X 1 1 + 6 = 14,29 % Jajar Legowo 2 1 40 cm x 20 cm x 10 โ 15 cm adalah salah satu cara tanam pindah sawah yang memberikan ruang barisan yang tidak ditanami pada setiap dua barisan tanam, tetapi jarak tanam dalam barisan lebih rapat yaitu 10 cm โ 15 cm tergantung dari kesuburan tanahnya. Pada lahan kurang subur kebiasaan petani tanam cara tegel 20 cm x 20 cm, menggunakan jarak tanam dalam barisan 10 cm. Pada lahan dengan kesuburan sedang kebiasaan petani tanam cara tegel 22 x 22 cm, jarak tanam dalam barisan 12, 5 cm. Pada tanah yang subur 25 cm x 25 cm, jarak tanam dalam barisan 15 cm. Disclaimer Images, articles or videos that exist on the web sometimes come from various sources of other media. Copyright is fully owned by the source. If there is a problem with this matter, you can contact
SISTEMTANAM JAJAR LEGOWO DENGAN MESIN TRANSPLANTER SEBAGAI PENANAMAN BIBIT PADI MODERN SOLUSI PERTAHANAN DAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI DI KABUPATEN BONE SULAWESI SELATAN MENUJU INDONESIA PENGHASIL PADI TERBESAR PERTAMA DUNIA 2045. Genarasi muda memiliki peranan penting dalam kemajuan suatu negara,
JAKARTA, - Padi merupakan tanaman pangan utama di Indonesia. Maka dari itu, teknik budi daya padi yang efisien terus dikembangkan. Salah satu sistem penanaman padi yaitu sistem jajar legowo. Lalu, bagaimana cara menanam padi dengan sistem jajar legowo? Simak ulasan berikut untuk mendapatkan informasi lebih lengkap. Baca juga Panduan Seleksi Benih Padi Pakai Garam dan TelurMengenal sistem tanam jajar legowo Sistem tanam jajar legowo adalah sistem menanam padi dimana diantara barisan tanaman padi terdapat lorong kosong yang lebar dan memanjang sejajar dengan barisan tanaman Pertanaman padiAda juga yang menyebutkan jajar legowo sebagai cara mengatur jarak tanam antar rumpun dan baisan secara teratur. Sistem tanam ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain sebagai berikut. Bisa meningkatkan produksi padi sekitar 12-22%. Sistem ini dapat memberikan ruang luas yang mampu menutup sebagian biaya usaha tani. Dengan demikian, pendapatan petani bisa meningkat. Rumpun padi yang ditanam di barisan pinggir hasilnya bisa 1,5-2 kali lebih tinggi dibandingkan padi yang ditanam di barisan bagian dalam. Jumlah rumpun padi bisa meningkat hingga 33%/ha. Memudahkan pemeliharaan tanaman. Bisa meningkatkan pendapatan usaha tani sekitar 30-50%. Hasil gabah kering panen lebih tinggi dibandingkan sistem tanam tegel. Baca juga Cara Menanam Padi Gogo di Lahan Kering Bagaimana cara menanam padi sistem jajar legowo? Secara umum, cara menanam padi dengan sistem jajar legowo tidak berbeda dengan sistem tanam padi lainnya. Mengutip dari keterangan di situs PPID Kementerian Pertanian, Selasa 13/9/2022, berikut tata cara menanam padi jajar legowo.
Michael(2016) Analisis Produktivitas Dan Kelayakan Usahatani Padi Sistem Tanam Jajar Legowo Dan Sistem Tanam Tegel (Studi Kasus Di Desa Kademangan, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten
Tanam Padi Sistem Jajar Legowo โ Jajar legowo merupakan salah satu cara maupun sistem yang digunakan dalam dunia pertanian untuk menanam padi maupun jenis tanaman sawah lainnya. Dengan sistem tanam jajar legowo, maka padi yang ditanam memiliki beberapa barisan yang diselingi dengan satu barisan kosong atau lorong. Tanaman yang seharusnya ditanam pada barisan kosong atau lorong dipindahkan sebagai tanaman sisipan dalam barisan, sehingga jarak antar rumpun dalam barisan menjadi lebih rapat. Kata Legowo diambil dari bahasa Jawa yaitu โlegoโ dan โdowoโ, lego berarti luas dan dowo berarti memanjang. Dapat disimpulkan bahwa diantara kelompok barisan tanaman padi terdapat lorong yang luas dan memanjang sepanjang barisan. Cara menanam padi dengan sistem jajar legowo merupakan salah satu jenis cara menanam tradisional dan dikembangkan sejak tahun 1996. Selain mudah dan praktis, sistem jajar legowo juga lebih menghasilkan panen lebih berkualitas dan melimpah. Baca Juga Cara Mengatasi Hama Keong Mas pada Tanaman Padi di Sawah Agar lebih jelas, berikut ini kami jelaskan bagaimana cara menanam padi dengan sistem jajar legowo hingga panen. 1. Mengolah Lahan Tanam Langkah awal menanam padi sistem jajar legowo yaitu dengan terlebih dahulu mengolah lahan tanam, dan pastikan sawah sudah melakukan langkah pembersihan dan persiapan. Berikut ini cara mengolah lahan sawah setelah langkah persiapan, antara lain Pada lahan yang sudah siap diolah, lakukan pembentukan garis tanam secara lurus dan jelas. Anda bisa menggunakan alat bantu dengan mengikatkan tali rafia secara lurus di pinggiran sawah atau menggunakan Caplak atau indo jarwo transplanter. Lalu biarkan terlebih dahulu kondisi sawah dalam kondisi lembab namun tidak tergenang air selama 7 hari sebelum masa tanam. 2. Penanaman Bibit Ada 2 tipe penanaman bibit sistem tanam jajar legowo, yaitu tipe 2 1 dan 4 1 dengan perbedaan pada letak penanaman padi. Pada tipe 2 1, anda menanam padi jajar legowo dengan posisi tanaman padi berselang- seling 2 baris dan 1 baris dikosongkan. Pada tipe 4 1, anda menanam padi dengan pola posisi tanaman padi berselang- seling 4 baris dan 1 baris dikosongkan. Selanjutnya buat lubang tanam tepat pada perpotongan garis yang sudah anda buat sebelumnya. Lalu sisipkan bibit padi pada alur kanan dan kiri di antara 2 lubang tanam tiap barisan legowo untuk menambah populasi tanaman padi. Baca Juga Cara Menanam Padi Dengan Teknik Hazton 3. Cara Pemupukan Sistem jajar legowo juga memudahkan petani saat melakukan pemupukan, karena anda dapat mengambil posisi di antara 2 barisan padi. Dengan begitu anda hanya perlu sekali berjalan saat melakukan pemupukan. Atau anda juga bisa melakukan pemupukan ditengah alur barisan legowo. Cara menaburkan pupuk yang benar adalah dengan menaburkan pupuk di kiri dan kanan secara merata. Berikut jenis pupuk yang digunakan Dosis dan jenis pupuk yang digunakan saat masa tanam yaitu urea sebanyak 50 kg, SP 36 sebanyak 75 kg, dan KCl sebanyak 50 kg ber hektarnya. Sedangkan pemupukan lanjutan bisa menggunakan jenis pupuk urea yaitu saat skor BWD dengan usia 6 MST sebanyak 150 kg/ ha. 4. Penyiangan Bukan hanya melakukan pemupukan, agar hasil panen berkualitas, perlu juga dilakukan penyiangan lahan tanam dengan cara dibawah ini Penyiangan bisa dilakukan dengan menggunakan alat garuk rumput seperti landak atau cara manual dengan tangan. Lakukan penyiangan di tengah barisan legowo, dan di bagian pinggir legowo. 5. Hama dan Penyakit Tanaman padi juga kerap terserang hama dan penyakit yang bisa menurunkan kualitas padi. Baca Hama dan Penyakit Tanaman Padi. Untuk itu, petani perlu melakukan pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi jajar legowo seperti berikut ini. Petani bisa mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman padi jajar legowo dengan menggunakan alat semprot khusus. Lakukan penyemprotan pada barisan kosong di antara 2 barisan legowo. Semprotkan pestisida maupun obat padi pada sisi kanan dan kiri secara merata, lakukan secara berkala. Baca Juga Cara Budidaya Padi Organik Dengan Metode SRI Manfaat Sistem Tanam Jajar Legowo Sistem tanam padi jajar legowo memiliki beberapa manfaat, antara lain 1. Meningkatkan Jumlah atau Populasi Tanaman Sistem jajar legowo dapat meningkatkan jumlah atau populasi tanaman, selain itu dengan sistem ini tanaman pinggir akan semakin banyak karena adanya barisan kosong atau lorong. 2. Meningkatkan Kualitas Padi Sistem jajar legowo membuat tanaman yang berada di pinggir memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang lebih baik dibanding tanaman yang berada di barisan tengah, karena tanaman pinggir mendapatkan cahaya matahari secara optimal, sehingga produksi dan kualitas gabah yang dihasilkan lebih tinggi. 3. Memudahkan Perawatan Sistem jajar legowo memiliki banyak baris kosong sehingga dapat mempermudah dalam melakukan perawatan dan pemeliharaan tanaman. Pemupukan, pengontrolan dan penyemprotan bisa dilakukan melalui barisan kosong tersebut sehingga tanaman tidak terganggu. Baca Juga Cara Budidaya Padi Beras Merah 4. Menekan Serangan Hama dan Penyakit Adanya barisan kosong pada sistem jajar legowo membuat lingkungan lebih terbuka sehingga beberapa hama seperti tikus tidak menyukai tempat tersebut. Selain itu, sistem ini juga dapat mengurangi kelembaban sehingga perkembangan penyakit bisa ditekan. 5. Menghemat Biaya Pemupukan Karena sistem pemupukan lebih terkonsentrasi pada tanaman dalam barisan, maka diharapkan sistem tanam jajar legowo dapat menekan dan menghemat penggunaan pupuk sehingga lebih bisa menghemat biaya pengeluaran. Itulah informasi yang diberikan tentang Cara Tanam Padi Sistem Jajar Legowo . Semoga informasi yang diberikan bermanfaat dan bisa dijadikan sebagai sumber literasi bagi pembaca.PDF| p>Abstract : One of the efforts to increase the productivity of paddy rice by setting the right spacing. At this time, developing technology | Find, read and cite all the research you
Daftar Isi1 Jajar Legowo 41 Cara Efektif Menghemat Pengunaan Pupuk Tanaman Budidaya Padi Sistem Jajar Legowo 41 Syarat Penentuan Varietas Pengolahan Penanaman Jajar Legowo 41 Penyiangan Pengendalian Hama Dan Panen Dan Pasca Pasca Share thisJajar Legowo 41 Cara Efektif Menghemat Pengunaan Pupuk Tanaman Padi โ Jajar Legowo 41 merupakan Sistem Pertanaman padi sawah yang memiliki beberapa barisan tanaman kemudian diselingi oleh 1 baris kosong dimana jarak tanam pada barisan pinggir ยฝ kali jarak tanaman pada baris tengah. Jajar legowo 4 1 adalah cara tanam yang memiliki 4 barisan kemudian diselingi oleh 1 barisan kosong disetiap baris pinggir mempunyai jarak tanam >2 kali jarak tanam pada barisan tengah. Dengan Jarak tanam legowo 4 1 adalah 20 cm antar barisan dan pada barisan tengah x 10 cm barisan pinggir x 40 cm barisan kosong dengan jumlah populasi per hektar dapat mencapai bibit/ sistem tanam Jajar Legowo 4 1 meliputi; Dimana semua barisan rumpun tanaman berada di bagian pinggir untuk menghasilkan produktiftas gabah tertinggi,memudahkan dalam mengendalikan pertumbuhan gulma dan Hama Penyakit, Terdapat ruang kosong yang berfungsi untuk pengaturan air, saluran pengumpul keong emas dan lebih Mengefisienkan dalam Penggunaan Pupuk. Seperti kita ketahui bersama salah satu keuntungan dalam mengunakan sistem tanam jajar legowo lebih efektif dan efisien dalam menghemat pengunaan pupuk. Hal ini karena dengan sistem tanam jajar legowo lebih banyak dan efektif dalam memanfaatkan sinar matahari yang berada pada bagian pinggir barisan Semakin banyak sinar matahari yang mengenai tanaman,maka proses fotosintesis oleh daun tanaman akan semakin tinggi sehingga penggunaan pupuk menjadi lebih Padi Sistem Jajar Legowo 41Adapun budidaya padi sistem jajar legowo 41 diantaranya yaituSyarat TumbuhSeperti kita ketahui bersama bahwa tanaman padi memerlukan Kesesuaian Lingkungan untuk proses pertumbuhan agar lebih maksimal. Tanaman padi membutuhkan Intensitas rata-rata curah hujan 1500-2000 mm/tahun dengan ketinggian optimal 0-1500 m dpl dan temperatur optimal mencapai 22-27 ยฐ sinar matahari cukup yang dipergunakan dalam Proses penyerbukan dan pembuahan dan tidak adanya naungan. Memiliki ketebalan tanah 18-22 cm dengan ketersediaan jumlah air cukup banyak, hindari tanah berbatu dan kesesuaian derajat keasaman tanah mulai 4,0-7, Varietas UnggulBenih padi yang unggul dan berkualitas menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam budidaya tanaman padi. Terdapat jenis โjenis varietas padi unggul dan mampu beradaptasi di lingkungan untuk baik dengan produktifitas tinggi antara lain varietas Mekongga, Mira 1, Batang Gadis, Ciherang, Cigeulis, Ciliwung, Cibogo dan Bondoyudo. Sahabat dapat membeli dikios-kios pertanian LahanTahapan olah lahan dapat dimulai dengan membersihkan saluran air,sisa jerami dan rumput liar di lokasi tanam. Perbaiki sejumlah pematang dengan cangkul dan dilanjutkan dengan kegiatan pembajakan pertama di awal musim dan dibiarkan 2-3 hari, kemudian diikuti bajakan kedua 2 disusul oleh pembajakan ketiga 3 3-5 hari saat menjelang permukaan tanah sawah dengan cara menggaru dan membersihkan lahan dari gulma sekaligus memperbaiki pematang dan saluran air, kemudian lakukan pembajakan tanah sebanyak dua kali pada kedalaman 25-30 .Penanaman Jajar Legowo 41Sebelum penanaman padi terlebih dahulu dilakukan pembuatan baris tanam dengan dimulai mempersiapkan alat garis tanam dengan ukuran jarak ditentukan, dengan jarak tanam 20 cm antar barisan dan pada barisan tengah x 10 cm barisan pinggir x 40 cm barisan kosong dengan jumlah populasi per hektar dapat mencapai bibit/ sawah ditanami 1-2 hari sebelumnya dilakukan pembuangan air,sehingga lahan dalam keadaan setengah basah macak-macak. Ratakan permukaan lahan sawah dalam memudahkan dalam pembentukan garis tanam yang lurus dan jelas dengan cara menarik alat garis tanam yang dipersiapkan dengan dibantu tali yang dibentang dari ujung ke ujung. Penanaman bibit padi dimulai dengan mengambil bibit padi dari bidang persemaian yang telah berumur 21-25 hari,selanjutnya tanam bibit padi 1-3 bibit/lubang tanam pada perpotongan garis yang telah Pemupukan dengan memberikan pupuk jenis anorganik jenis Urea,SP-36 dan Kcl yang masing-masing berjumlah 300 -175 โ 50 kg/hektar, pada saat Umur tanaman memasuki 3-4 minggu dan 6-8 minggu setelah tanam dengan cara di orang yang melakukan pemupukan berada pada barisan kosong di antara 2 barisan legowo. Pupuk ditabur ke kiri dan ke kanan dengan merata, sehingga 1 kali jalan dapat melalukan pemupukan 2 barisan GulmaDapat dilakukan dengan tangan atau menggunakan alat seperti landak atau gasrok. Apabila penyiangan dilakukan dengan alat siang, cukup dilakukan ke satu arah sejajar legowo. Sisa gulma yang tidak tersiang dengan alat siang di tengah barisan legowo bisa di siang dengan Hama Dan PenyakitPada pengendalian hama dan penyakit dengan menggunakan alat semprot atau handsprayer, posisi orang berada pada barisan kosong di antara 2 barisan legowo. Penyemprotan diarahkan ke kiri dan ke kanan dengan merata, sehingga 1 kali jalan dapat melakukan penyemprotan 2 barisan Dan Pasca PanenPanen padi siap dilakukan ketika bulir padi hampir keseluruhan telah menguning atau 33-36 hari setelah padi berbunga tergantung dengan jenis varietas padi yang ditanam. Cara panen dapat dilakukan secara manual dengan mengunakan sabit dengan cara memotong pangkal batang atau mengunakan mesin reaper harvester yang hanya dilakukan dalam 6 jam/ PanenTahapan panen padi dilakukan dimulai perontokan bisa dilakukan dengan cara cukup di injak-injak,dihempas atau mengunakan mesin perontok untuk lebih mengefisienkan waktu dan tenaga pembersihan gabah dengan cara diayak atau dengan mesin blower manual,kemudian lakukan penjemuran gabah selama 3-4 hari selama 3-4 jam/hari sampai gabah mencapai kadar air 14 %,penjemuran dapat dilakukan lantai semen atau terpal atau bisa juga mengunakan mesin akhir adalah penyimpanan sejumlah gabah dan simpan ditempat yang kering dan beralas untuk kemudian dijadikan beras dengan mengunakan mesin huller dan siap untuk dengan adanya ulasan tersebut mengenai Jajar Legowo 41 Cara Efektif Menghemat Pengunaan Pupuk Tanaman Padi dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya,, sampai jumpa dipostingan berikutnya. Baca JugaPemupukan Padi Berimbang Dan Metode BWD Cara Efektif Penggunaan PupukInilah, Fungsi Dan Kandungan Pupuk NPK Mutiara Pupuk Biru LengkapCari Tahu Beda, Pupuk Kompos Dan Pupuk KandangCara Pengapuran Lahan Kering & Masam Untuk Budidaya Kedelai
Thisresearch aims to determine the revenue ofrice farming with jajar legowo pattern inSidera Village Sigi Biromaru District Sigi Regency. This research was carried out in March to April 2016,the samples taken amounted to 31 respondents from the farmer population of 110 people who cultivate rice farming with jajar legowo pattern.TEKNOLOGI MINAPADI DENGAN CARA TANAM JAJAR LEGOWOPENDAHULUANPerspektif sistem usahatani padi-ikan dalam meningkatkan pendapatan petani adalah jika hasil padi telah mencapai tingkat maksimum sampai batas potensi genetik varietas dan days dukung lingkungan carrying capacity, maka sasaran program intensifikasi adalah mempertahankan tingkat produktivitas padi dan meningkatkan pendapatan teknik tanam padi dengan cara tanam jajar legowo 21 atau 4l, berdasarkan hasil penelitian terbukti dapat meningkatkan produksi padi sebesar 12-22%. Disamping itu sistem legowo yang memberikan ruang yang luas lorong sangat cocok dikombinasikan dengan pemeliharaan ikan minapadi legowo. Hasil ikan yang diperoleh mampu menutup sebagian biaya usahatani, sehingga dapat meningkatkan pendapatan legowo merupakan rekayasa teknik tanam dengan mengatur jarak tanam antar rumpun dan antar barisan sehingga terjadi pemadatan rumpun padi dalam barisan dan melebar jarak antar barisan sehingga seolah-olah rumpun padi berada dibarisan pinggir dari pertanaman yang memperoleh manfaat sebagai tanaman pinggir border effect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumpun padi yang berada di barisan pinggir hasilnya 1,5 - 2 kali lipat lebih tinggi dibandingkan produksi rumpun padi yang berada di bagian Pada cara tanam jajar legowo 21, semua maupun tanaman seolah-olah berada pada barisan pinggir pematang, sedangkan pada cara tanam jajar legowo 41, separuh tanaman berada pada bagian pinggir mendapat manfaat border effect. Jumlah rumpan padi meningkat sampai 33ยฐ/a/ha. Meningkatkan produktivitas padi 12-22%. Memudahkan pemeliharaan tanaman. Masapemelihamanikandapatlebihlama,yaitu7075 hari. dibanding cara tandur jajar biasa yang hanya 45 hari. Hasil ikan yang diperoleh dapat menutupi sebagian biaya usaha tani. Dapat meningkatkan pendapatan usahatani antara 30-50%.Fotografer Desi FernandaPAKET TEKNOLOGI1. Benih padi Benin padi yang digunakan adalah varietas unggul berlabel sesuai anjuran setempat dengan kebutuhan benih 25 kg/ PersemaianPersemaian seluas 5% luas lahan yang akan ditanami. Pemeliharaan persemaian seperti pada cara tanam padi biasa. Umur persemaian 25-30 Pengolahan tanahTanah diolah sempurna 2 kali bajak dan 2 kali garu, dengan kedalaman olah 15-20 cm. Bersamaan dengan pengolahan tanah dilaksanakan perbaikan pintu pemasukan/ pengeluaran dan perbaikan pematang, jangan sampai ada yang Pembuatan caren dan saringanPembuatan caren palang dan melintang pada saat pengolahan tanah terakhir, lebar 40 - 45 cm dengan kedalaman 25 - 30 cm. Pada titik persilangan dibuat kolam pengungsian ukuran 1x1 m dengan kedalaman 30 cm. Pada setiap pintu pemasukan dan pengeluaran air pada setiap petakan dipasang saringan kawat dan slat pengatur tinggi permukaan air menggunakan Penanaman padiCara tanam adalah jajar legowo 21 atau 41. Pada jajar legowo 21, setiap dua barisan tanam terdapat lorong selebar 40 cm, jarak antar barisan 20 cm, tetapi jarak dalam barisan lebih rapat yaitu 10 cm. Pada jajar legowo 41. setiap empat barisan tanam terdapat lorong selebar 40 cm, jarak antar barisan 20 cm, jarak dalam barisan tengah 20 cm, tetapi jarak dalam barisan pinggir lebih rapat yaitu 10 mengatur jarak tanarn. digunakan caplak ukuran mata 20 cm. Pada jajar legowo 21 dicaplak satu arah saja, sedangkan pada jajar legowo 41 dicaplak kearah memanjang dan Pengaturan airPengaturan air macak-macak 3-4 HST. Setelah 10-15 HST sesudah penyiangan dm pemupukan susulan pertama air dimasukkan mengikuti tinggi PemupukanPupuk dasar diberikan secara disebar pada satu tanam padi dengan dosis 1/3 bagian Urea dan seluruh dosis SP-36. Pupuk susulan pertama diberikan pada umur 15 HST sesudah penyiangan dan pupuk susulan kedua pada umur 45 HST. Dosis pupuk sesuai anjuran PenyianganPenyiangan dilakukan pada umur 10-15 HST sebelum pemberian pupuk susulan pertama dan selannjutnya tergantung keadaan Pengendalian hama dan penyakitPengendalian hama penyakit dilakukan dengan sistem perantauan. Hindari penggunaaa Benih ikan dan penebaranJenis ikan yang dianjurkan adalah ikan yang berwarna gelap. Penebaran benih ikan dilakukan pada sore had secara perlahan-lahan agar ikan tidak mengalami sires akibat perubahan lingkungan. Ukuran benih yang dianjurkan 5-8 cm dengan kepadatan ekor/ Pemeliharaan ikanPemeliharaan ikan meliputi pemberian pakan tambahan, pengelolaan air dan pengawasan hams. Pakan tambahan berupa dedak halus 250 kg/ha diberikan secara disebar pada caren, pagi/sore hari. Lama pemeliharaan ikan 70-75 PanenPanen ikan dilakukan 10 hari sebelum panen padi dengan cara mengeringkan petakan sawah, kemudian ikan ditangkap. source;E9iX.